ki

ki
hoya

Minggu, 04 Desember 2011

Nyi kunTikah???



PenaMpaKan yang menGikuti

Tak seperti biasa,,,Malam itu terasa asing. Seakan malam ini akan bercampur dengan malam dari dunia lain, lain dari bumi,,,dan sangat lain.
Getaran percampuran dan masuknya suatu makhluk itu terasa sesekali.
Jangan, jangan biarkan masuk, tutup dan tutup teriakku dalam mimpi namun mimpi itu tak jelas, hanya rasa saja yang bisa merasa. Terbangun dan perasaan takut itu datang, ku coba tenangkan diri,,
“Ya Rabb, lindungi hamba, sepertinya ada yang ikut campur dalam dunia manusia” bisikku dalam hati. Ku lihat jam di HP. “Jam 23.58...beberapa menit lagi masuklah mereka”. Aku tak tahu darimana aku bisa berucap begitu dan aku merasa benar bisa merasakan,,
Ku paksa untuk menutup mata dan semakin ku peluk erat guling itu
Dan ternyata jam 00.00 lampu mati,,
“ deg-deg-deg” jantungku berlari,,,Ada sesuatu yang beda, aku merasa malam ini begitu pekat, tapi aku tak tahu kenapa,,Getar HP mengagetkanku,, “ wiga udah bobo?” sms dari mbak sandi,
“ blom mb,,kenapa?” balasku
“Wiga,,,wigaaa,,,” teriak mbak sandi sari kamar atas..
“Iya mbak sini” jawabku, pintu kamarku pun ku buka, kulihat seorang wanita berjalan dengan lilin. Kalo dilihat serem seh,,,
“Wiga aku takut” ucapnya,,
“ hahahahah kenapae mbak?” jawabku sok cool padahal aku merasakan ada yang aneh,
Dinda dan mbak intan pun ikut keluar, sejenak suasana kos menjadi ramai, mbak isna pun ikut turun ke bawah,,,,
Kita bercerita kesana kemari,diiringi cahaya petir yang mencoba menerangi kita,
Hujan rintih-rintik, menambah seramnya malam itu...hingga lampu hidup kembali,,,
“Wig aku balik kekamar ya” kata mbak isna
“Beneran mbak? nGak takut? Hati-hati ya” jawabku
Dan dia pun berlalu
“Ndun(panggilan untuk mbak intan) aku bobo ma kamu ya, takute” kata dinda pada mbak intan,
“Huuuu penakut,,” ejekku
“ Wes meneng kowe tuyul cilik” kata dinda sewot
“ hahahaha vampir bukan tuyul” kata mbak intan
“Lah kok isoh?” Mbak sandi pun tak mau kalah
“Lah tonton to film vampir kecil yang cina itu, kan mirip banget dia, tinggal didandani aja” yang lain mengiyakan dan tertawa, hanya aku saja yang tidak setuju
“Ora ah, enak wae” jawabku
“Emang kowe reti sing ndi?” tanya mbak intan
“Heheheehehee  ngak mbak” jawabku senyum-senyum
“Hahahahahaah” pada ketawa semua
“ Wes ndun tuyul wae, orang dia kecil kek tuyul og,,,hahahhaha”  kata dinda seneng tertawa lepas
“Ah kowe-kowe kie kek temen-temenku dulu, bilang aku tuyul,,,” jawabku nyengir
“Lah napae?’’ tanya mbak intan,
“Dulu pas kecil aku pernah digundul,”
“Hah? Gundul? Hahahah”  kata dinda
“Iya, hehehe pokoke wes kek tuyul beneran..” jawabku
Semua ketawa termasuk mbak sandi yang daritadi sibuk dengan HP.
“Wiga, aku bobo dikamarmu ya,,” kata mbak sandi
“Okey mbak,”  kita membubarkan diri dan akupun tidur bersama mbak sandi.
Entah kenapa aku merasa gelisah, bolak balik badan sana sini, tempat tidur yang kecil buat mbak sandi tidak enak ma aku,
“Kenapae wiga?” Tanyanya
“Ngak papa mbak, g tau kenapa aku g bisa tidur” jawabku
“Lampunya dimatikan ya?” Tawar mbak sandi
“Hem,,” jawabku meskipun aku tak biasa tidur dengan lampu mati.
Tapi tak tahu kenapa aku masih saja gerak, seperti bukan gerak yang ku inginkan.
“Wiga aku tidur bawah aja,” kata mbak sandi
“Eh jangan mbak, dingin lho...”
“Ngak papa,,,” jawabnya ngeyel..
Selimutku berikan padanya,,,
Dan tidurlah kita, namun hati ini tetap resah gundah,,,masih ada yang aneh malam ini
Dan benar ditengah tidurku aku tindihen( sadar g sadar, masih bisa liat sekitar tp  g bisa gerak sedikitpun). Di tenggah usahaku untuk melepaskan diri dari cengkraman itu, aku melihat sesuatu di samping mbak sandi.
Sosok yang Duduk dan berambut amat panjang, panjang dan panjang.
Semua mukanya tertutup rambut, tak begitu lurus namun tak berombak juga,,
Tangannya hendak menyentuh mbak sandi yang tengah tidur,,,
Bermacam doa telah ku ucap dalam hati, sekuat mungkin aku coba untuk bergerak dan berteriak,namun ku tak bisa,,,sungguh tak bisa!!
Ya Allah... What can i do...
“Jangan sentuh mbak sandi!!!! Teriakku dalam hati tak rela mbakku itu tersentuh olehnya,,,
Jangan!!! walau hanya sedikit, bila kau berani sesalmu akan abadi, ancamku pada sosok itu dalam hati. Darah mengalir dalam tubuh terasa sangat..keberanianku melawan memuncak.
Namun Aku hanya bisa melihat, dan berusaha untuk menggerakkan tubuh ini, gemas rasanya.
Sekujur tubuh merinding,,,
Ya Allah lindungi mbak sandi, lindungi kami.
Cahaya petir itu memberi sedikit cahaya namun tak juga ku lihat seperti apa rupa wajahnya,,,
Sekuat tenaga dan sekuat-kuatnya mencoba teriak,,,,aku tak rela kau melukai mbak sandi
“ mbak intan,,,!!!” teriakku dan aku duduk mengatur napas lemas,,
Mbak sandi pun terbangun menyalahkan lampu,,
Kenapa wiga, kenapa? cemasnya
Aku hanya dia, bila aku bercerita maka dia akan takut
Ngak papa mbak, wes tidur lagi aja.. kataku sambil kembali berbaring
Beneran ngak apa-apa?
Aku diam dan beberapa saat kemudian bertanya “ mbak penampakan yang dilihat mbak putri cewek apa cowok?
Hah? Maksudmu?
Hahahahaha ngak papa?
“Eh wiga jangan nakut-nakuti ah..”
Sejak itu mbak sandi tidak tidur sementara aku justru baru bisa tidur, entah kenapa suasananya berbeda dari yang tadi, agak tenang dan dunia lain itu telah menjauh dari bumi. Seakan teriakku tadi telah mengagalkan misi penculikan oleh bangsa gendruwo.
Setelah sholat subuh, kita kumpul di teras, aku ceritakan kejadian semalam. Dan kejadian lain yang aku tahu, dari kran yang hidup sendiri dan lainnya. Ya aku kadang kala bisa melihat hal-hal yang tidak semua orang bisa melihatnya.
Dan mbak sandi jujur bahwa dia sebenarnya diikuti oleh makhluk-makhluk seperti itu. Dia bilang saat dirumah perutnya sakit yang amat sangat hingga menangis nangis, secara orang tuanya bingung. Dokterpun telah dipanggil nmun bilang tidak apa-apa, dokterpun bingung sendiri. Karena begitu resah dan takutnya akhirnya mengundang “orang pintar”, dan ternyata mbak sandi diikuti oleh makhluk yang bukan alamnya. Dengan air doa mbak sandi sedikit baikkan. Orang tua menyuruhnya untuk jaga sholat, ngaji, berdoa.
“Hem gitu to, pantes aja. Dan sepertinya mbak masih diikuti,,” kataku
Aku ceritakan tentang salah satu teman kampusku yang ahli dalam hal itu, dan teman-teman kos memintaku untuk menelfonnya. Aku telfon dan aku ceritakan, dia beri banyak nasihat,,
“aku penasaran kenapa mereka ngikuti mbak sandi, entah kenapa aku tidak ada rasa takut justru aku ingin mengejar dan buat berhitungan, kenapa mereka menganggu” kataku
Temanku bilang sebaiknya aku hilangkan rasa penasaran itu, karena itu akan berbahaya bagi diriku sendiri,,,mereka akan terganggu dengan rasa penasaranku itu, kamu akan dapat melihat mereka meskipun mereka tak ingin menampakn diri.
“ udah wiga, buat pengalaman aja. Lupakan dan jangan kau cari tahu tentang mereka, auramu akan mempengaruhi aura mereka.” Kata temanku dalam telfon.
Teman kosku juga melarangku untuk penasaran, tapi aku masih tidak terima bila mereka mengikuti mbak sandi.
Dan aku akan berusa untuk biasa saja,,,selamat tinggal dunia lain, jangan datang lagi!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar