ki

ki
hoya

Kamis, 15 Desember 2011

“Lampasano”



Bukan doKter yaNg diNanTi

Bukan dia yang ku harap,,namun karena dipaksa temanku akhirnya aku bertemu dengan tu dokter.  “ cewek cowok cwek cowok, ah cewek cewek pokoknya” gumangku dalam hati sambil berlangkah pelan agak bergaya seperti saat latihan tari,,, sesampainya di pintu itu ku hentikan langkahku, ku lihat didalam duduk seorang pria. Sebel rasanya namun tak mungkin aku berlari dan meminta dokter cewek.
“” wiga ya,,” kata dokter itu lembut
“Iya” jwabku agak kebingungan, bayangkan saja dokternya cowok masih muda lagi bagaimana nanti aku bercerita.
“Iya gimana wiga” tanyanya
Aku tak langsung menjawab,,hanya bisa bersenyum..namun tak lama kemudian “ hehehe sering sakit kalau dapet” kataku, sungguh aku malu,,
“ sekarang lagi dapet?” aku hanya menguk-manguk. “ tapi teratur kan?” tanyanya lagi
“ Iya ” jawabku singkat..
“Sakitnya seperti apa? ” tanyanya tak jenuh,,
Ini dokter nanya mulu, kalau aku tahu sakit apa ya nggak kesinilah,,” gumangku dalam hati kesal dari awal masuk udah kesal malah ditanya mulu muakin sebel bgt, kalau dipikir-pikir sepele sih, ngak sepantasnya aku kesal tapi yang namanya orang baru dapet jadinya sensi bgt, bawaannya marah, pengen gigit orang. Aneh wes.
Lalu ku jelaskan gejala sakitku yang kadang buatku nangis sendiri meskipun jarang bgt nangis, ya ditahan sih jaim mau nangis kalo ngak karna terpaksa.,namun kalo udah ngak kuat yakin deh pasti langsung dan yang pasti kalo dapet akan bikin geger banyak orang , bisa ditebak kalo aku dapat tu pasti ngak bisa anteng, ada aja gerakannya, seperti pinjal gerak tiada henti.  gelisah dan pokoknya ketahuan bgt,,,ya itulah wanita dan setiap wanita ada kisahnya masing-masing ada yang bakal bolos seharian, ada yang nyampe pinsan tapi ada pula yang biasa aja, dan aku termasuk wanita yang tak biasa aja.
Setelah diperiksa dokternya ceramah banyak hal, cuman aku diemin kalo aku tanggepin malah bisa-bisa kena marahku ntar, aku bilang pengen cakar-cakar orang namun tu dokter bilang wajar, itu karena faktor hormon..
“” ada maag ngak wig?”
“hem ngak ada” jawabku
Dokter yang sibuk dengan komputernya dan sesekali melihatku itu nampak lain kali ini, dia melihatku agak lama. Ngak tau kenapa aku sebel, manggil namaku langsung ngak pake mbak, dek ato apalah. Wig wig wiga ah sok akrab bgt ini orang.
“ ya nanti ada obat pengurang rasa sakit dan vitamin, tapi efeknya ke lambung jadi ngak apa-apa kalo ngak ada maag. Makannya yang teratur ya..” ucap tu dokter dan masih banyak lainnya, panjang lebar ceramahnya, yang pasti aku malas dengerin
“ ya,,makasihnya” kataku judes, aku pun bergegas keluar tanpa perdulikan tu dokter dan tak tahu apakah tu tadi udah selesai apa belum,,, yang pasti aku akan menghindari manusia-manusia karena akan sangat berbahaya, bisa jadi pelampiasan. Aku takut menyakiti orang atas ucapan ataupun tingkahku saat aku seperti ini dan akupun suka cuek dan tak perduli perasaan orang lain jadi sebaiknya ku menghindar. Saat keluarpun aku masih sempat-sempatnya mbanding  pintu yang terbuka itu. Mukaku manyun,ku lihat sahabatku menanti di kursi dekat jendela namun aku pun tak sedikitpun memberikan senyuman.
Seharusnya dokteer di GMC ada baiknya menyesuaikan pasien, kalo cewek ya dokternya cewek.  Kalau cowok dokternya cewek seh ngak masalah tapi kalo kebali susah juga meskipun bagiku itu biasa aja dan ngak masala sih tapi yang enjadi masalah adalah hari ini aku sangat sensi dan moga aja tu dokter pergertian.
Ketika menunggu obat dan namaku dipanggil aku hanya datang melihat orang itu tanpa sepatah katapun, mengambil dan duduk dikursi kembali menanti teman yang tengah mengurus surat rujukan ke rumah sakit.
Mendadak pusing dan pikiranku pun tak menentu, ingin teriak namun ku tak bisa, meskipun sepi jalan ini, gelap motor ini tanpa lampu. Ingin rasanya ngebut. Polisi tidur itu menhancurkan lamunanku, ocehan temanku tak aku hiraukan..
“Kenapa bukan kamu dit yang ada disini, kenapa bukan kamu yang duduk di ruang periksa 1 tadi,,kenapa seh kita harus terpisah, jalan takdir ini jauh dari yang kita harapkan” air hujan itu mengigit ditanganku, dan mengembalikan pikiranku pada dunia nyata, meninggalkan sejenak dunia khayalku,,
Semangkok bakso dengan banyak sambel tak terasa pedas, ingin ku tuang semua biarku tahu rasa, namun temanku melarang dengan nada tinggi.
Ku sms kakakku, namun tak kunjung dibalas. Menjadikan sebel dan mengantarkan pada lamunan masa lalu dimana ada aku, kelinci dan kakak tercinta. Thanks kakakku, apakah kau juga merindukan kelinci?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar