ki

ki
hoya

Sabtu, 28 September 2013

Menabung Air Untuk Masa Depan ( Lomba Penulisan Kreatif #FestivalMedia2013)

Menabung Air Untuk Masa Depan ( Lomba Penulisan Kreatif #FestivalMedia2013)



Hai sobat, bagaimana kabar? Lama ne tidak nulis di blog
Kali ini wiga akan berbagi cerita tentang air di Kanigoro, salah satu desa di pesisir Gunung Kidul tepatnya di Kecamatan Saptosari. Semua orang pasti tahu kalau daerah Gunung kidul merupakan daerah yang sulit mendapatkan air ketika musim kemarau…
Tanah yang ada di daerah gunung kidul didominasi oleh batuan kapur. Solum tanahnya juga sangat tipis sehingga sering disebut “batu bertanah” menarik bukan tempat seperti ini?
Meskipun demikian Gunung Kidul tetap hijau dan ketahanan pangannya no.1 tingkat DIY, kenapa bisa?
Hal tersebut karena masyarakat Gunung Kidul sangat menjaga air dan memanfaatkan sebaik-baiknya.
Kanigoro merupakan tempat kami mengabdi alias KKN, eh bukan koropsi lho ato kisah kasih nyata, tapi “Kuliah Kerja Nyata”. Masyarakatnya sangat ramah-ramah dan hidup sederhana. Tempat ini banyak sekali pohon-pohon besar yang dikeramatkan. Sering diadakan upacara adat di pohon-pohon besar yang dianggap angker oleh masyarakat sekitar sehingga tak ada satu orang pun yang berani menebang pohon tersebut. Kearifan lokal tersebut sangat baik bagi keberadaan air, karena pohon dapat menyerap, menyimpan dan mengeluarkan air tersebut sedikit demi sedikit, oleh sebab itu pohon besar biasanya juga merupakan sendang yang mengeluarkan air dan ramai dikunjungi masyarakat ketika musim kemarau. Tabungan air lainnya berupa tadah hujan yang sering diisi saat musim hujan dan dikenal sebagai “panen air”.  Saat musim hujan masyarakat menampung air sebanyak-banyaknya.  Batuan kapur merupakan penyimpan air yang baik namun tidak mau mengeluarkannya kembali.
Pohon-pohon besar yang dikeramatkan tersebut merupakan pundi-pundi tabungan air untuk masa depan utamanya musim kemarau.  Sesuatu  yang unik lainnya adalah  infus tanaman, dimana tanaman yang memiliki nilai ekonomi tinggi akan diinfus agar tidak kekeringan dimusim kemarau. Infus biasanya dilakukan untuk jenis duren, kakao dan cengkeh. Infus dilakukan dengan menggunakan bambu atau botol aqua yang diletakan disamping tanaman, diisi air kemudian di lubangi kecil sehingga air keluar sedikit demi sedikit. Bambu maupun botol aqua ini akan diisi secara rutin kira-kira seminggu dua kali. Penanaman ini merukapan kearifan lokal juga yang perlu dipertahankan untuk menjadikan “bumi hijau lestari dan air terjaga

Minggu, 06 Mei 2012

lakon werkudoro nantang segoro


Program Kreativitas Mahasiswa
Lakon “Werkudara Nantang Segara: Pendekatan Kultural sebagai Langkah Preventif untuk Mengurangi Angka Kecelakaan Laut Akibat Rip Current


Gambar. Pemain Lakon Werkudara Nantang Segara
Banyaknya korban yang terseret arus pantai selatan Jawa bukan merupakan hal baru lagi. Kejadian ini terus berulang tiap tahunnya tanpa mendapat perhatian khusus dari pemerintah setempat. Penanganan yang bersifat kuratif selama ini dilakukan oleh tim SAR yang berposko di tepi pantai. Sebenarnya, saat terjebak dalam seretan arus ada langkah-langkah yang dapat dilakukan korban untuk meminimalisir kecelakaan laut.  
            Terdapat tiga hal menarik dari kejadian berulang tersebut. Pertama, kurangnya pengetahuan dan kesadaran wisatawan akan bahaya arus pantai. Kedua, pemangku kebijakan terkait cenderung menggunakan pendekatan kuratif, yakni menyelamatkan dan mencari saat ada korban yang terseret arus pantai, daripada melakukan upaya pencegahan. Ketiga, lebih kuatnya pandangan kultural daripada pandangan ilmiah dalam upaya menjelaskan kejadian kecelakaan laut, yakni mitos tentang Nyi Roro Kidul.
Hal ini lah yang mendasari adanya program sosialisasi keselamatan pantai oleh sekelompok mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM) tergabung dalam Program Kreativitas Mahasiswa bidang Pengabdian pada Masyarakat (PKM-M). Program ini didanai oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) yang ditujukan semata untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dalam bentuk pengabdian kepada masyarakat.
Adapun judul program yang dimaksud adalah “Lakon Werkudara Nantang Segara’: Pendekatan Kultural sebagai Langkah Preventif untuk Mengurangi Angka Kecelakaan Laut Akibat Rip Current di Pantai Parangtritis. Pantai Parangtritis merupakan salah satu daya tarik wisata yang sangat populer di D.I. Yogyakarta. Namun demikian, di balik ketenarannya, Pantai Parangtritis menyimpan bahaya laten yang bisa mencelakakan wisatawan. Bahaya laten yang dimaksud adalah arus pantai yang dapat menyeret wisatawan ke laut. Menurut catatan SAR Daerah Bantul, dalam kurun 1991-2002 telah terjadi 230 kecelakaan laut, dengan rincian 137 korban berhasil diselamatkan, 80 korban ditemukan tewas, dan 13 korban hilang. Sampai sekarang kejadian tersebut masih sering terjadi.
 Dalam melakukan upaya pencegahan, sosialisasi keselamatan pantai dilakukan melalui pertunjukan wayang orang. Wayang orang dipilih sebagai sarana sosialisasi karena mempertimbangkan preferensi kultural masyarakat sekitar pantai dan keunikan yang kami asumsikan diharapkan oleh para wisatawan yang datang ke Parangtritis. Pertunjukan tersebut telah dilaksanakan pada 7 April 2012 lalu yang bertempat di Joglo Pantai Parangtritis. Pemain yang dilibatkan dalam acara tersebut diantaranya adalah tiga mahasiswa asing yang sedang menempuh pendidikan di UGM. Mereka berasal dari Australia dan Kanada. Diharapkan dengan adanaya wayang orang yang diperankan oleh mahasiswa asing dapat menambah daya tarik pengunjung untuk mengikuti acara sosialisasi. Cerita dan materi tentang keselamatan pantai pun disampaikan secara jenaka sehingga membuat penonton, yang meliputi masyarakat sekitar dan wisatawan tidak cepat bosan dan bisa memahami materi yang disampaikan.
Arus yang selama ini menelan korban terutama di sepanjang pantai selatan Jawa tersebut dinamakan rip current (arus sibak). Arus sibak merupakan aliran balik yang sangat kuat yang melewati celah sempit dan berbentuk arus panjang menuju lepas pantai yang hanya bisa diamati dari tempat berelevasi tinggi. Arah pergerakan arus ini berupa sirkulasi memutar yang bergerak ke bibir pantai dan kembali lagi ke laut lepas. Arus ini sangat  kuat dengan kecepatan yang mencapai dua meter per detik.
Selama ini korban yang panik terjebak dalam arus tersebut berusaha berenang melawan arus. Hal inilah yang keliru. Semakin kuat korban melawan maka akan semakin kuat pula arus membawanya ke dasar laut. Saat terjebak rip current usahakan tidak melawan arus tersebut, bila memungkinkan dalam keadaaan tenang dan mengikuti perputaran arus. Saat dirasa arus semakain tenang maka korban dapat berenang ke arah samping kanan atau kiri menjauh dari rip current dan menuju pantai atau korban dapat menunggu pertolongan yang akan datang.
Rip current dapat dikenali dengan arusnya yang nampak tenang dibanding arus lain di sekitarnya. Sifat tenang ini yang sering ‘menipu’ korban untuk bermain di dekatnya. Warna air laut lebih keruh. Selain itu, arus ini dapat berpindah-pindah tempat di sepanjang tepi pantai sehingga keberadaanya tidak dapat diprediksi.
Melalui program ini, diharapkan akan terjadi transfer pengetahuan mengenai arus sibak, baik terhadap sesama masyarakat sekitar maupun ke wisatawan sehingga kewaspadaan masyarakat meningkat dan angka korban kecelakaan laut akibat arus sibak semakin menurun. Dengan demikian, akan terbentuk masyarakat yang sadar dan peduli akan bahaya arus sibak.
Untuk mengupayakan keberlanjutan program, agar pengetahuan dan kesadaran mengenai arus sibak di kawasan Pantai Parangtritis tetap lestari, saat ini  Tim PKM-M UGM tersebut tengah berusaha bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bantul untuk memberikan pengetahuan dan pelatihan terhadap kelompok-kelompok seni di kawasan Pantai Parangtritis. Diharapkan, setelah program selesai, kelompok-kelompok seni yang sering tampil di Pantai Parangtritis bisa ikut serta menjadi agen transfer pengetahuan mengenai bahaya arus sibak.






ayam-ayamku...


Ayam Bekisar Unggulan Wanagama 1

Ada yang lain dan unik ketika teman-teman berkunjung ke Petak 16 Hutan Pendidikan Wanagama. Tepatnya di seberang Kali Oyo akan terlihat sebuah gubuk yang dikelilingi jaring. Ketika melihat lebih dekat maka akan terlihat 4 ekor ayam betina kampung dan seekor  ayam jantan hutan. Ada pula beberapa telur yang sekilas tidak nampak aneh, karena sama saja dengan telur ayam kampung lainnya padahal telur ini merupakan telur perkawinan ayam hutan jantan dan ayam betina kampung. Anakan yang menetas bernama ayam bekisar, ayam sangat mahal harganya karena memiliki keunikan yaitu berupa suara berkokokseperti tertawa dan sangat panjang. Harga dari ayam ini tidak pernah turun alias selalu  naik, hal ini dikarenakan ayam bekisar ini bila kawin anaknya buka bekisar lagi dan ayam bekisar betina bersifat mandul jadi ayam ini hanya dihasilkan dari pejantan ayam hutan dan betina kampung.


Sesuatu yang tidak mudah untuk dapat menjadikan ayam hutan jantan dan ayam betina kampung kawin.  Ayam jantan hutan sangatlah pemalu, selain itu ayam jantan ini sangat rentan penyakit sedangkan ayam betina kampung sangat jorok oleh sebab itu banyak ayam jantan hutan akan mati setelah beberapa kali kawin. Nilai tambahnya lagi adalah ayam jantan hutan sangat sulit dijinakkan, anak ini memilih mati daripada tertangkap. Kepekaan ayam hutan sangat tinggi dan sangat lincah.
Adanya ayam-ayam yang ditengah hutan tersebut bukanlah karena tidak disengaja, tak lain hasil kegiatan mahasiswa yang aktif dan kreatif, mahasiswa-mahasiswa  tersebut adalah;
Muhammad Rifki Adityawan 10/302725/KT/06826(Ketua/2010)
Wigatiningsih 09/281528/KT/06428 (Anggota / 2009)
Aprilia Widayani 09/286544/KT/06618(Anggota / 2009)
Denny Andre Trimianto 10/301161/KT/06742(Anggota / 2010)
Wahyu Mulya Atmaja  11/318687/KT/07012(Anggota / 2011)
Dengan judul, “Ayam BB +” : Program Budidaya Ayam Bekisar Banaran Unggul sebagai Optimalisasi Potensi Ayam Hutan dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan Pendidikan Wanagama I di Desa Banaran, Playen,
Gunung Kidul
Mahasiswa tersebut mengikuti program kreatifitas mahasiswa dan proposalnya didanai, proposal ini awalnya di bimbing oleh Pak Priyono salah satu dosen Agroforestry di Fakultas Kehutanan namun karena beliau saat dimintai tanda tangga sedang keluar kota maka digantikan oleh Pak Budiadi. Program ini dimaksudkan untuk merubah mainset masyarakat agar tidak terpacu pada hasil hutan kayu namun bisa memanfaatkan hasil lainnya sehingga dengan program ini kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Nantinya bila program ini berhasil ayam ini akan menjadi oleh-oleh khas dari Wanagama bagi tamu-tamu yang berkunjung. Program ini bukanlah yang pertama kalinya namun dulunya telah ada madu hutan yang harganya juga cukup mahal.
Berita akan ayam Bekisar ini juga telah sampai pada Mentri Kehutanan Pak Zulkifli Hasan. Beliau sangat mengapresiasi program ini, dan nantinya bila akan dilakukan pelepasan ayam di Wanagama lagi dan bila berhasil maka anakannya akan diberi nama Pak Zulkifl Hasan.
Di tengah sibuknya anak-anak ini mereka tetap semangat melakukan dan senang setiasa mendampingi warga menjalankan program ayam, secara otomatis softskill akan bertambah.

Kamis, 08 Maret 2012

LPJ riset FSC

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
DEPARTEMEN RISET
PERIODE 2011/2012




Departement Riset Forestry Study Club
Fakultas Kehutanan
Universitas Gadjah Mada
2011/2012

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN DEPARTEMEN RISET
FORESTRY STUDY CLUB (FSC) PERIODE 2011/2012

PENDAHULUAN
“Akhirnya semua akan tiba pada hari yang biasa
Pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui”
Dunia penelitian tak akan pernah berakhir dan punah, selama bumi ini masih berputar dan masih ada nafas-nafas didalamnya maka selama itu pula penelitian akan terus dilakukan oleh makhluk bernama manusia. Setiap hal dalam kehidupan perlu untuk dikaji dan diteliti guna mengetahui kebenaran, sebab serta hasil yang lebih baik.
Mahasiswa dipandang memiliki tiga peran utama yaitu sebagai penyedia data, sebagai media/ publikasi dan sebagai pengerak. Dalam hal ini bila kita telusuri mendalam tiga peran yang saling berkaitan tersebut titik akarnya adalah pada penelitian. Penelitian yang akan memberikan data lalu di publikasikan dan dipikir melalui proses panjang, dikaitkan dengan realita yang ada kemudian menghasilkan suatu solusi maka mahasiswalah yang harus menjadi pengerak untuk melakukan adanya perubahan. Jiwa penelitian tiap mhasiswa sangatlah diperlukan.
Salah satu organisasi mahasiswa yang terdapat departement riset/ penelitian adalah Forestry Study Club (FSC) FKT UGM.
Dan hari ini, hari yang dinanti dimana semua tugas pengurus kepungurusan Forestry Study Club (FSC) periode 2011/2012 telah berakhir maka berakhir pula kepengurusan Wiga selaku menteri riset. Suka duka, canda tawa, bahagia derita telah kita lalui bersama di Forestry Study Club (FSC), kurang dan lebih pasti ada disetiap yang tercipta begitu pula departement riset FSC pasti memiliki banyak hal yang perlu ditingkatkan. Laporan Pertanggungjawaban ini kami persembahkan untuk kepengurusan ke depan yang lebih baik dan evaluasi kepengurusan selama satu tahun ini.


VISI dan MISI
            Visi : meningkatkan sinse penelitian mahasiswa Fakultas Kehutanan UGM
            Misi :
·         Memberikan sosialisasi suatu makalah atau program penelitian (PKM)
·         Memberikan informasi terkait kesempatan penelitian
·         Mengadakan diskusi guna mempertajam pengetahuan
REALISASI PROKER
Bukan hal yang mudah bekerja diawal berdiri mandirinya departement riset, pada awal kepengurusan baru dalam rancangan program kerja kami membuat delapan rancangan kerja dimana program kerja yang menjadi fokus adalah sosialisasi Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM). Adapun progrm kerja yang telah terlaksana yaitu,
·         Shelter Riset
Rencana awal april akan dilaksanakan tapi ternyata terundur, tujuannya Memberikan informasi tentang lomba-lomba, baik kanya ilmiah,essay,fotografi,dll. Dana yang cair Rp. 100.000,00 dan realisalinya Shelter Riset tidak begitu update dikarenakan papan pengumuman tiap organisasi yang dipindah tempatnya dan tidak terurus ( seharusnya memiliki tempat khusus)
·         Draf Bank PKM
Tujuannya Menyimpan/mendokumentasikan PKM-PKM untuk contoh pembuatan PKM selanjutnya, terealisasi tapi belum maksimal karena kedikitnya contoh PKM yang ada dan selanjutnya akan melakukan penambahan data seiring adanya pengumuman PKM yang lolos, dana yang tersedia Rp. 85.000,00
·         Proyek Riset
Tujuan Memberikan peluang mahasiswa untuk ikut proyek  penelitian , Belum terealisasi dengan baik karena kesibukan mahasiswa namun ada beberapa anggota FSC yang melakukan penelitian tentang karbon hutan rakyat di Nggelanggeran patuk Gunung Kidul dengan Dosen Pak Ris Hadi dan pelaksana proyek adalah Dwi Handoko (staff riset), Gunawan (staff JK), tari (staff HRD), pandu ( staff PI’AR), nanang (staff PK) dan Wiga ( mentri riset FSC).
·         PKM cool
Merupakan program kerja paling utama dan paling pokok di Riset FSC yang Tujuannya Mensukseskan PKM di FKT UGM. Realisasi SUKSES,,hampir semua mahasiswa baru FKT ikut dalam sosialisasi ini, hal ini berkenaan dengan adanya kebijakan Fakultas yang mewajbkan melampirkan proposal PKM untuk mengajukan Beasiswa. Sosialisasi dilaksanakan dua kali, yang pertama oleh dosen yang di isi oleh bu Ambar dan yang kedua oleh mahasiswa yang lolos PIMNAS dari tiap-tiap jenis PKM. Dana semua Fakultas yang urus karena program ini spesial tidak perlu membuat proposal dan LPJ.
·         MONEF
Merupakan program kelanjutan PKM cool yang tujuannya sama untuk mensukseskan PKM namun program ini di khususkan bagi mahasiswa yang PKMnya diterima. Realisasinya belum ada karena PKM yang lolos belus ada pengumumannya.
·         Rumah Riset
Merupakan program yang maha mulia dan disinilah seharusnya peran mahasiswa yang tidak hanya belajar saja namun terjun ke masyarakat untuk menerapkan ilmunya dan pastilah dari masyarakt tersebut banyak hal yang dapat kita peroleh dan tentunya tidak ternilai harganya. Hargobinangun sebagai desa binaan FSC, setahun yang lalu sebelum kepengurusan ini desa tersebut tidak terurus sama sekali sehingga untuk kepengurusan ini cukup sulit untuk memulai. Harapannya dapat dijalin kerjasama yang baik lagi dari FSC dan warga Hargobinangun karena banyak hal yang akan diperoleh disana, FSC akan sangat untung bila dapat terjun kembali di sana, potensi yang melimpah ada disana mungkin bagi masyarakat sana antara ada dan tidak adanya FSC bukan masalah yang besar karena mereka memiliki kelompok tani yang cukup maju namun bagi FSC meninggalkan Hargobinangun merupakan kebodohan yang berujung penyesalan abadi,,. Ayo bergerak dan bergegas menuju Hargobinangun karena disanalah sebagian jantung FSC berada.

·         Research Class
Mahasiswa seharusnya peka terhadap lingkungan bangsa ini, terhadap permasalah yang ada seharusnya mahasiswa turut serta memikirkannya terutama dalam bidang kehutanan, program ini bertujuan Meningkatkan sense penelitian mahasiswa melalui diskusi untuk memantapkan pengetahui lebih dalam permasalahan yang ada yang kemudian muncul ide untuk memberikan solusi dari hasil pengkajian yang ada namun realisasinya belum ada secara besar hanya diskusi kecil yang dilakukan antar PH saat mengumpul bersama. Kendala yang dihadapi adalah waktu, waktulah yang menjadi kambing hitam sulitnya memadukan jadwal antar mahasiswa.
·         PENSIL (Pena Beraksi Lho)
Meningkatkan kemampuan tulis mahasiswa merupakan tujuan dari program ini, empat akan terealisasi namun takdir berkata lain, rencana akan berlangsung setelah sosialisasi PKM berakhir mengingat kesulitan Maba dalam membuat PKM namun Maba sendiri tidak bisa mandiri dalam menentuka waktu untuk belajar menulis hingga detik ini tak ada konfirmasi untuk waktu jadi program initidak terealisasi
REKOMENDASI
Perlu kerja keras dari teman-teman FSC terutama dari Riset karena pembeda FSC dengan organisasi lain adalah di Risetnya. Kita kelompok Studi yang bertugas memang dalam peningkatan skill di bidang Kehutanan. Kedepannya PKM lebih dimantepkan, dipersiapkan benar-benar biar banyak yang lolos syukur-syukur emas ditangan dan banyak mahasiswa dapat memperoleh beasiswa. oya jangan hanya PKM saja yang dibantai, masih banyak peluang lain diluar sana, ada RISTEK, LIPI dan lembaga lain yang membutuhkan kontribusi kita, perlu kerjasama dengan jaringan agar riset kita bisa menjulang kelangit dan dapat menghasilkan sesuatu diberbagai hal. Inget kita ada SCCF, bila kerjasama dalam risetnya jalan pasti Indonesia terutama kehutanan semakin baik..dan perlu kau tahu kau kawan banyak lembaga riset diluar sana yang akan membuka pintu dan jendela lebar-lebar untuk FSC. Hargobinangun yuk ditengok lagi, rugilah kita bila menyia-yiakan Hargobinangun, siapkan diri untuk membuat gertakan-gertakan disana dan bersiaplah juga mengertak Indonesia dimulai dari Hargobinangun karena potensi yang ada dan peluang ini tak akan mustahil bila nantinya akan membawa perubahan bagi bangsa ini.

PENUTUP
Kami tak peduli,kami tak peduli dan tak akan pernah peduli akan kata orang pada karya kami. Biarlah orang menganggap karya kami ini kecil tiada arti, namun bagi kami ini berarti dan suatu saat akan menjadi batu ledakan perubahan bangsa. Kami selaku departement riset telah berusaha melaksanakan dan memberikan yang terbaik bagi FSC, mahasiswa lain, masyarakat dan tentunya bagi diri kami sendiri namun rupanya di bumi ini tak ada yang sempurna. Begitu pula departement riset FSC semoga ke depannya lebih baik dan memberikan kontribusi nyata bagi kehutanan yang lestari. Berkucuran tangis, keringat bahkan darahpun hal yang biasa dan itu tak akn pernah menyurutkan perjuangan kami bagi hutan lestari. Saran, kritik demi kemajuan departement riset FSC akan sangat kami harapkan. Mohon maaf bila karya kami ini tidaklah sempurna bahkan tak seberapa.

Riset FSC 2011/2012
“Laskar unyu-unyu “
Mentri riset FSC, Wigatiningsih
Staff
·         Woro Setyo
·         Helen
·         Yona Brahmantya Aji
·         Abu Gita Rizal
·         Deni Andrei
·         Duwi Handoko
·         Yopi Karundeng
·         Samsul Ma’arif
jalan- jalan, makan-makan, foto-foto, seneng-seneng dan yang pasti dapat ilmu