ki

ki
hoya

Senin, 26 Desember 2011

ThankS to My Mom



Just for My MOm


Hari ini ada yang berbeda bagi sebagian ibu-ibu, karna tak semua ibu-ibu tahu dan disambut ria oleh orang-orang tercinta. Mungkin bagi sebagian masyarakat akan memberikan sesuatu maupun memperlakukan spesial bagi ibunya hari ini, ya banyak yang memberi kado, meminta ibu untuk tidak kerja hari ini bahkan ada yang menangis minta maaf dengan ibunya atas semua kebandelannya.  Ya karena hari ini hari IBU. Hem bagus seh Cuma yang disayangkan adalah waktunya yang hanya sesaat hanya sehari selebihnya alias hari berikutnya sama kek sebelumnya, manja,, pokoknya sering jahat ma ibu deh. Ya tapi itu mendinganlah ada satu hari dimana ibu dimanja dan dimuliakan,, bagi ibu yang dapat merasakannya berbahagialah karena tidak semua ibu mengerti dan tahu akan hal itu dan munkin pula lebih banyak ibu yang tidak tahu akan adanya hari ibu, mereka tetap berjuang mencari nafkah membantu sang suami tercinta mencari keping-keping uang penghidupan bagi sang anak tersayang. Mungkin sama dengan yang ku alami, ibundaku sangat cuek akan hari ibu, beliau sibuk sekali dan kadang bila ku memperlakukan khusus malah tidak suka karena merasa iri pada hari itu saja, ibuku memilih banyak hari lain selain hari itu untuknya dimuliakan...ya itu pastilah karena bila hanya hari itu berarti hanya sehari saja sedangkan hari lain ada 359 hari lagi. Hem Ibu cerdas dan pasti kalau di minta memilih ibu-ibu lain juga akan sama pilihannya.
Di hari ini aku teringat pada seseorang ibu yang jauh disana, meskipun beliau bukan ibuku tapi aku sangat sayang dan beliau menggangapku seorang anak. Pernah aku berkunjung kerumahnya, butuh waktu 5 jam untuk menempuh kediamannya dengan motor yang ngebut. Senang hati ibu itu melihatku berkunjung, tapi sempat tak percaya melihat aku berada didepan rumahnya, hanya teriak tak percaya menyambut kedatanganku. Panjang lebar kita bercerita kian kesana kemari, hingga tiba suatu cerita yang mengungkapkan perasaan sedih dan bebannya. Ibu itu menangis aku bingung harus bagaimana, aku ditemani sahabat mencoba untuk menghiburnya dan meminta beliau untuk bersabar, bayangkan saja suami tercinta sakit padahal beliaulah tumpuan semua beban keluarga. Butuh biaya yang cukup banyak untuk pengobatan disisi lain anaknya akan masuk dunia perkuliahan dan anak yang satunya lagi tengah sibuk skripsi harus tertunda demi turut serta merawat sang ayah. Padahal ibu itu ingin sekali anaknya cepat lulus lalu kerja sehingga dapat perdapatan yang dapat meringankan beban orang tua. Ibu itu bingung harus bagaimana, ingin rasanya ibu itu kerja namun tak bisa karena harus merawat mertua lagipula ibu tersebut sering sakit. Memilukan memang, dan ku rasa semua ibu akan menangis ketika menjadi beliau. Tuhan,,apa yang bisa ku lakukan???. Ku hanya seorang mahasiswa yang belom berpenghasilan, untuk hidup saja aku masih menodong orang tua. Aku ingin sekali menjadi pengusaha, aku ingin mandiri aku ingin ini dan itu. Sejenak aku pusing teringat banyak hal, kepalaku berputar-putar,,,eh bukan kepala tapi isi kepalaku, semuanya muncul di otak ini aku bingung harus memikirkan yang mana dulu. Tugas utama seorang ibu memang merawat anak, akan lebih baik bila ibu fokus pada anak karena akan menjadikan dan menumbuhkembangkan anak penyelamat negara serta bumi dan ayahlah yang bertugas mencari nafkah..itu yang sering diucap banyak orang. Okey fine itu bagus tapi sekarang bayangkan bila permasalahanya seperti di atas,,apa yang akan dilakukan? Jadi menurutku seorang wanita itu perlu memiliki penghasilan sendiri tanpa melupakan seorang anak.
Lain cerita pagi ini, aku mendapatkan cerita. Begini,,Seorang ayah bercerita tentang anaknya yang tengah ngambek, sang anak tak pernah setuju akan kehadiran seorang ibu tiri. Karena suatu permasalahan sang anak yang tengah merantau tak pernah memberi kabar. Tak pernah telfon, sms maupun yang lain,,kemarahan sang anak tersebut juga dilampiskan pada saudara-saudara yang lain, memang besar benar ego anak itu. Hingga suatu ketika sang menghubungi sang ayah tersebut, dia adukan semua rasa kecewa dan amarah, dia tak pernah terima akan kehadiran ibu tiri dan selalu memakinya. Sang ayah lantas marah akan anak itu. Begini ucapnya “ apa yang membuatmu seperti itu?? Hanya karena masalah kecil saja kau menentang orang tua. Meskipun dia bukan ibu kandungmu ya dihormati..inget waktu kamu masih kecil, ibumu meninggal pas kamu masih umur 3 tahun, ayah kuwalahan ngurusin anak kecil yang banyak, 5 anak. Padahal ayah harus mencari nafkah untuk makan dan sekolah kalian. Tiap hendak berdagang ku titipkan kalian ke tempat simbah, jam 8 nganter jam 9 udah di bawa ke rumah lagi karena pada nangis semua, ayah ngak jadi cari uang. Kalau seperti itu caranya bagaimana kita bisa hidup. Sampai-sampai mbak ibumu ke rumah buat ngurus kalian tapi dia juga punya keluarga ngak Cuma mau ngurus anak-anak ayah saja.” Kata sang ayah yang mulai emosi dan sang anak hanya terdiam mendengarkan cerita.
Lanjut sang ayah, “ ayah nikah lagi itu juga karena usul mertua jadi simbahmu yang nyuruh ayah nikah lagi. Kalau tidak begitu mana mungkin kamu bisa hidup, sekolah sampai sebesar ini,,,istri juga yang mencarikan simbahmu. lantas apa hakmu marah-marah sama ibu tirimu, dia pilihan orang tua, bukan saja bilihan ayah. Dia yang ngerawat kalian, anak yang banyak dan bandel-bandel, beliau juga yang membantu ayah untuk mencari nafkah. Sekarang kamu udah besar berani kamu mencacinya? Kalau kamu mencacinya berarti kamu mencaci ayah, mencaci simbah-simbahmu juga. Emang apa yang sudah kamu berikan buat balas budi atas semua jasa ibu tirimu?? Meskipun bukan yang melahirkan kamu tapi beliaulah yang merawat dan membesarkan kamu, tidak gampang merawat dan mendidik seorang anak. Apapun yang kamu lakukan itu tidak akan cukup membalas semua jasanya. Seperti itu berani-beraninya kamu maki-maki ibu tiri. Ngak ada bedanya ibu kandung sama ibu tiri !!!!” sang anak menangis dan akhirnya mematikan telfon tanpa mengucap sepatah katapun. Namun beberapa menit kemudian telfon kembali namun sang ayah tak mau lagi mengangkatnya.
Pastilah hati semuanya sakit tak pandang itu sang anak, ayah maupun ibu tiri.
Sahabat, siapapun beliau kandung atau tiri yang pasti adalah ibu dan tak sepantasnya kita marah bahkan mencacinya, hati seorang ibu pasti akan sangat sakit, ibu seorang wanita yang perasa dan siapa sih yang ngak sakit hati bila orang yang di cintai, disayang dan dirawat selama ini melukai hatinya, namun seorang ibu sangat mulia, dia akan memaafkan putraputri tercintanya, jadi bila kau pernah eh bukan lagi pernah tapi sering  menyakitinya segera minta maaf dan jangan diulang, berusahalah untuk menjadi yang terbaik. Ingat bahwa “surga dibawah telapak kaki ibu”  dan apapun yang kalian berikan pada ibu tak akan pernah bisa membalah jasanya...!!!
Kasih ibu kepada beta, tak terhingga sepanjang masa,,,,
Hanya memberi tak harap kembali...
Bagaikan sang surya menyinari dunia....


So..bagi seorang ibu ayo mandiri punya penghasilan juga,,,
Bagi anak dan siapapun kau jangan pernah berani dengan ibu, jangan pandang itu tiri maupun kanduung karena yang pasti siapapun itu adalah IBU.

Kamis, 22 Desember 2011

Maaf unTuk sahaBatku


akUkah yang JaHat??


Kau terdiam, melamun jauh disana. Ku perhatikan sekilas kau nampak layu sahabat, tak seperti dulu dimana kita saling sombong satu dengan yang lain. Tersadar kau dari lamunan dan melihatku, tersenyumlah kau dengan gigi drakulamu itu namun tak ku balas dengan senyum, malah ku alihkan pandanganku pada handphone yang sibuk berdering.  Teringat aku akan kita dimasa dulu, dimana canda tawa terbagi dalam kejar laporan, namun entah kenapa kini kita jauh dan sangat jauh. Akulah yang jahat sobat karna ketika kau sakit tak ku jenguk, buka maksud tuk tak ingin tau keadaanmu justru akulah yang paling update akan kabarmu. Namun karna seseoranglah aku terlambat mendatangimu hingga kau telah jauh dari jogja,,selepas itupun aku jarang sekali menyapa bukan karna kesibukan mungkin karna aku yang merasa tak enak lama tak didekatmu kini tiba-tiba menyapa dengan tanpa rasa bersalah..sepertinya aku tak bisa seperti itu. Kadang kalanya juga aku iri dengan sahabat lainnya yang dekat dengan kau, tapi ada yang ku ragukan sahabat tentang mereka, kau cukup tampan bagi sebagian wanita, banyak juga yang mendekatimu tapi sayangnya aku biasa saja denganmu, bagiku kau kurang manis dan bisa dikata tak masuk kretiria,,namun tetap ada saja yang bila kita dekat hingga aku buktikan pada seseorang dengan cara menjauhimu. Sungguh bodohnya aku, karna orang tersebut hanya ingin aku tak dekat denganmu padahal sangat jelas aku mengenalmu lebih lama daripada mengenalnya namun kenapa aku lebih dengarkan katanya dari pada sahabatku sendiri...
Oh sahabatku yang malang, kenapa kau tak mencoba untuk menyapaku terlebih dahulu? Takutkah kau bila aku tak peduli denganmu hingga kau memilih diam seribu kata..hanya tersenyum yang tak terbalas olehku..sebenarnya akulah yang salah, seringkali aku lari dan menghindar darimu karena aku tak tahu apa yang harus ku katakan ketika aku jumpa dirimu. Aku sungguh tak ada keberanian untuk menyapamu kembali karena aku merasa bersalah tak ada didekatmu saat kau teriris sedih dan aku tak ada didekatmu lagi ketika kau telah berhasil bangkit dari masa kelammu,,lalu dimanakah aku selama ini??? pantaskah kini aku masih kau sebut sebagai sahabat??
Bila suatu saat nanti tak ada ruang tuk ku berlari menghindarimu, maka sapa aku sahabat, mulailah dengan senyum itu dan lempar aku dengan sepatu bila ku tak membalasnya, marah dan mengomelah karna tu akan hapus salahku, sesalku abadi karena dia yang dulu menjauhkan ku denganmu kini telah bersama dengan yang lain, dialah penipuh sejati. membolak- balikkan kata dan fakta sesuka hati. Maafkan aku karna sekilas manis dia, ku berikan kepercayaan itu namun sabahat kini aku tersadar dan kan ku pakai “kacamata sahabat” biar ku tak salah dengar dan tak lagi memandang rupa. Siapapun kau seperti apapun kau, kau adalah sahabatku tak peduli apa kata dunia yang pasti kita sahabat untuk selamanya.....

Kamis, 15 Desember 2011

Ketika Nyawa Tak beRniLai



Dan ketika ini semua tak  terhenti

Sungguh manusia kini tak lagi berperikemanusiaan. Hilang akal sehatnya, tindakannya sungguh terlalu dan sering kali lebih biadab dari setan. Jadi wajar bila ada iblis ngambek kehilangan job karena manusia kini lebih ahli dari iblis lebih jahat dan cerdik.
Nyawa kini seperti tidak bernilai lagi, dapat  membunuh dengan mudahnya. Tak masalah bila nyawa banyak lalu saling bunuh hidup lagi bunuh-bunuhan lagi tapi nyawa itu cuman satu bro,,nanti mati aja belum kelar deritannya masih harus ada siksaan pertanggung jawaban atas tingkahnya.
Dunia ini makin gelap, dan sangat gelap tak karna polusi saja, namun karena aura manusia yang tingkahnya makin biadab,,manusia yang katanya makhluk beradab kini hanya kenangan,, bahkan hanya sebuah dongeng yang kenyataanya selalu ada aja yang menyangga karena dari dulu masih saja ada celah kejahatan.  hanya demi harta nyawapun jadi taruhan. Bayangkan demi lahan sawit 30 nyawa melayang, dibunuh dengan sadisnya itu baru yang terungkap belum lagi yang masih jadi misteri, luka yang tertinggal bagi keluarga pastinya sulit untuk dihilangkan. Kenapa nyawa begitu murah, sangking banyaknya manusia kah hingga nyawa itu tak lagi berharga??
Mungin saja iya, manusia yang banyak, kebutuhan banyak  mendorong untuk saling bersaing,,namun sayangnya persaingan ini tak sehat kembali ke masa lampau siapa yang menang/ kuat dialah yang paling berkuasa hanya saja bedanya sekarang kekuasaanlah yang menang, siapa punya jabatan dan kekuasaan maka dialah yang akan menguasai. Sungguh sangat disayangkan jika 30 nyawa melayang di Mesuji Lampung itu hanya karena lahan sawit, sawit ternyata tak hanya membunuh orang utan namun orang bumi juga,,manusia aja dibunuh jangankan orang utan..dan kejahatan ini dapat berlanjut hingga akhirnya membunuh manusia seluruh bumi perlahan namun pasti. Bayangkan bila ini masalah beransur-ansur tiada titik terang bahkan yang salah malah berkuasa, lahan sawit meluas menelan lahan hutan hingga seluruh bumi berisikan sawit,,maka dipastikan bumi akan terbakar, kepanasan,,taak ada lagi airr yang ada hanyalah air laut yang nantinya akan menenggelamkan dataran-dataran sawit muka bumi ini dan bila begini maka siapakah yang ada berkuasa lagi? Hanya tinggal sesal manusia yang tiada guna.

matiLaH jAmku



puTri tiduR jaM

Aku tak peduli apa kata manusia tentang jam ini
Aku tak peduli dia akan menuju angka berapa
Tak peduli juga berapa lama kau akan jadi jam tidur
Meski kau tak berdetak namun kau akan selalu ada untukku jam
Menemani langkahku dan sebagai petanda
Bahwa dia kini tiada, telah tiada rasa sayang seperti dulu dan jam ini pengingat
Bahwa dia akan selalu mati
Khayal kau akan datang sebagai pangeran
Maka dapat dipastikan jam akan hidup
Namun waktu berkata lain
Mati dan tak berdetak
Kita kenangan sebuah kisah klasik


“Lampasano”



Bukan doKter yaNg diNanTi

Bukan dia yang ku harap,,namun karena dipaksa temanku akhirnya aku bertemu dengan tu dokter.  “ cewek cowok cwek cowok, ah cewek cewek pokoknya” gumangku dalam hati sambil berlangkah pelan agak bergaya seperti saat latihan tari,,, sesampainya di pintu itu ku hentikan langkahku, ku lihat didalam duduk seorang pria. Sebel rasanya namun tak mungkin aku berlari dan meminta dokter cewek.
“” wiga ya,,” kata dokter itu lembut
“Iya” jwabku agak kebingungan, bayangkan saja dokternya cowok masih muda lagi bagaimana nanti aku bercerita.
“Iya gimana wiga” tanyanya
Aku tak langsung menjawab,,hanya bisa bersenyum..namun tak lama kemudian “ hehehe sering sakit kalau dapet” kataku, sungguh aku malu,,
“ sekarang lagi dapet?” aku hanya menguk-manguk. “ tapi teratur kan?” tanyanya lagi
“ Iya ” jawabku singkat..
“Sakitnya seperti apa? ” tanyanya tak jenuh,,
Ini dokter nanya mulu, kalau aku tahu sakit apa ya nggak kesinilah,,” gumangku dalam hati kesal dari awal masuk udah kesal malah ditanya mulu muakin sebel bgt, kalau dipikir-pikir sepele sih, ngak sepantasnya aku kesal tapi yang namanya orang baru dapet jadinya sensi bgt, bawaannya marah, pengen gigit orang. Aneh wes.
Lalu ku jelaskan gejala sakitku yang kadang buatku nangis sendiri meskipun jarang bgt nangis, ya ditahan sih jaim mau nangis kalo ngak karna terpaksa.,namun kalo udah ngak kuat yakin deh pasti langsung dan yang pasti kalo dapet akan bikin geger banyak orang , bisa ditebak kalo aku dapat tu pasti ngak bisa anteng, ada aja gerakannya, seperti pinjal gerak tiada henti.  gelisah dan pokoknya ketahuan bgt,,,ya itulah wanita dan setiap wanita ada kisahnya masing-masing ada yang bakal bolos seharian, ada yang nyampe pinsan tapi ada pula yang biasa aja, dan aku termasuk wanita yang tak biasa aja.
Setelah diperiksa dokternya ceramah banyak hal, cuman aku diemin kalo aku tanggepin malah bisa-bisa kena marahku ntar, aku bilang pengen cakar-cakar orang namun tu dokter bilang wajar, itu karena faktor hormon..
“” ada maag ngak wig?”
“hem ngak ada” jawabku
Dokter yang sibuk dengan komputernya dan sesekali melihatku itu nampak lain kali ini, dia melihatku agak lama. Ngak tau kenapa aku sebel, manggil namaku langsung ngak pake mbak, dek ato apalah. Wig wig wiga ah sok akrab bgt ini orang.
“ ya nanti ada obat pengurang rasa sakit dan vitamin, tapi efeknya ke lambung jadi ngak apa-apa kalo ngak ada maag. Makannya yang teratur ya..” ucap tu dokter dan masih banyak lainnya, panjang lebar ceramahnya, yang pasti aku malas dengerin
“ ya,,makasihnya” kataku judes, aku pun bergegas keluar tanpa perdulikan tu dokter dan tak tahu apakah tu tadi udah selesai apa belum,,, yang pasti aku akan menghindari manusia-manusia karena akan sangat berbahaya, bisa jadi pelampiasan. Aku takut menyakiti orang atas ucapan ataupun tingkahku saat aku seperti ini dan akupun suka cuek dan tak perduli perasaan orang lain jadi sebaiknya ku menghindar. Saat keluarpun aku masih sempat-sempatnya mbanding  pintu yang terbuka itu. Mukaku manyun,ku lihat sahabatku menanti di kursi dekat jendela namun aku pun tak sedikitpun memberikan senyuman.
Seharusnya dokteer di GMC ada baiknya menyesuaikan pasien, kalo cewek ya dokternya cewek.  Kalau cowok dokternya cewek seh ngak masalah tapi kalo kebali susah juga meskipun bagiku itu biasa aja dan ngak masala sih tapi yang enjadi masalah adalah hari ini aku sangat sensi dan moga aja tu dokter pergertian.
Ketika menunggu obat dan namaku dipanggil aku hanya datang melihat orang itu tanpa sepatah katapun, mengambil dan duduk dikursi kembali menanti teman yang tengah mengurus surat rujukan ke rumah sakit.
Mendadak pusing dan pikiranku pun tak menentu, ingin teriak namun ku tak bisa, meskipun sepi jalan ini, gelap motor ini tanpa lampu. Ingin rasanya ngebut. Polisi tidur itu menhancurkan lamunanku, ocehan temanku tak aku hiraukan..
“Kenapa bukan kamu dit yang ada disini, kenapa bukan kamu yang duduk di ruang periksa 1 tadi,,kenapa seh kita harus terpisah, jalan takdir ini jauh dari yang kita harapkan” air hujan itu mengigit ditanganku, dan mengembalikan pikiranku pada dunia nyata, meninggalkan sejenak dunia khayalku,,
Semangkok bakso dengan banyak sambel tak terasa pedas, ingin ku tuang semua biarku tahu rasa, namun temanku melarang dengan nada tinggi.
Ku sms kakakku, namun tak kunjung dibalas. Menjadikan sebel dan mengantarkan pada lamunan masa lalu dimana ada aku, kelinci dan kakak tercinta. Thanks kakakku, apakah kau juga merindukan kelinci?