ki

ki
hoya

Selasa, 06 Desember 2011

DianTara seNang dAn gunDah teRanCam



Kerjasama Mahasiswa Jerman,,,Keberuntungan atau ancamankah?

Ternyata dan ternyata tanya tidak terimaku dulu benar adanya,,,masih ku ingat jelas hari senin dimana mahasiswa S2 dari gontingen university datang, melewati depan ruang tiga,,,  “ wow... so cool, akhirnya datang juga yang ku nanti, yang beberapa hari buat heboh kos pertiwi,,,semua anak aku wajibkan ngomong bahasa inggris denganku, canda tawa mewarnai kos di pogung kidul itu” kata hatiku yang ku iringi senyum manis. Ku tarik napas panjang,,” ini saatnya untuk beraksi wig, smangat kamu bisaa,,” bisikku menyemangati diri ini sendiri. “ Bro nitip tas ya, nanti kalau aku blom datang bawain tasku,,” kataku pada temanku, uphas namanya. “ mau kemanae?” tanyanya. “ ada urusan bentar” jawabku singkat sambil mengambil dua hape dari tas dan memasukkannya ke kantong genggam hitam kesayangan mbak sendong. Dengan gaya sok cool bersiap untuk keluar, sengaja aku tunggu dosen ke meja dan fokus ke leptop, namun saat aku nak  keluar, berjalan di depannya Pak Eko malah beliau  melihatku,,, heheheehee dengan senyum manis aku dekati belia,,, ”maaf pak mau ijin among tahu teman-teman jerman..” kataku lembut.. “oh ya silahkan...” jawab beliau lembut dengan tangan mempersilakan aku yang hendak keluar,,, “yes-yes,,,bebek braksi, kamu bisa bek, smangat!!!” teriakku ketika aku keluar dan berlari kecil. Mukaku berbinar, sangat cerah seperti mentari pagi ini, secantik bunga unyu-unyu ditaman( hah???) Tampil beda pagi ini, sedikit feminim dan serasi dibanding hari lain. Kok sepi ya, ku coba pelankan langkah ketika di lantai tiga, sengaja ku tunggu yang lain datang, dan ku berjalan di belakang Bu Tutik beserta asistennya,,,namun di depan pintu itu terhenti langkahku...bengong sejenak, kulihat didalam bule-bule ( tanpa pakle wkwkwkwk), dosen dan mahasiswa S2, “huah masak aku anak kecil dewe,,” kataku dalam hati tak percaya. Hingga akhirnya ada anak S2 yang mengajakku masuk..sengaja ku duduk dibelakang dekat temenku,,hehehhehe jadi kalau tidak donk bisa nanya ke dia. Sampingku ada bule,manis langsung ku ajak kenalan dan kita bercerita banyak hal...acara dimulai dan wek, wwek, wek ,wek....

Ku lihat mas Adit S2 ada dibelakangku, dia acungkan jempol, aku tersenyum dan ku balas bahasa tangan oke... Ada  Pak Naim Dekan Fakultas Kehutanan UGM, profesor dan banyak dosen di ruang itu sementara anak S1 kehutanan UGM hanya ada 5 orang dengan beberapa anak S2 kehutanan UGM, dari Gontingen ada 16 mahasiswa yang semuanya kan melakukan penelitian dan terdapat 11 tema pokok dalam penelitian tersebut. Setelah acara selesai kami mahasiswa diberi kesempatan untuk berbincang ria dengan para bule, mereka berasal dari berbagai penjuru dunia, ku dapat kenalan dan bercerita tentang banyak hal dengan mereka. Ada kalanya ada kata tak ku mengerti,,aku tertawa dan akan bilang “ i don’t know what you means” hahahha dengan senyum manisku,,dan mereka akan mengulanginya lagi namun dengan agak pelan, mereka minta maaf karena ngomongnya cepat, it is no problem justru aku senang karen aku juga akan belajar ngomong cepat jadi cerewet tak hanya pake bahasa indo ajo.
Setelah melewati banyak acara akhirnya ku dekati mas adit, kita berbincang banyak hal...”mas kalau kerjasama gini apa untungnya bagi kita?” tanyaku,, “ ya kita kan dapat data dari penelitian mereka gaa” jawabnya, “ lah kenapa nggak dari mahasiswa kita aja yang meneliti,, orang kita juga banyak orang, masak kita kerjaannya hanya buat laporan, kita mau penelitian aja keknya susah bgt ngurusnya,,” kataku ngeyel. Mas adit hanya tersenyum. Aku manyun dan sebel, kenapa se[ertinya fakultas apresiace banget ma ini bule-bule, seakan-akan seneng banget akan kehadiran mereka. Okey lah mereka emang keren, penelitianya jelas, mereka pinter semangtnya okey, wes keren pokokke..tapi kita orang indonesia juga bisa kek gitu, aku merasa orang-orang indonesia tidak adil pada bangsanya sendiri,,banyak sekali orang-orang yang tertarik dan peduli pada bule daripada orang indonesia itu sendiri. Kalau sistem dan mineseat dari bangsa ini diubah pastilah rakyat kita, rakyat pribumi tidak kalah ma bule hanya saja sistem yang ada seakan-akan membelenggu kita untuk selalu begitu dan begitu, monotun. ah kapan  bangsa ini mau maju, kapan mau keren bila seperti ini..Namun kekecewaan ini hanyalah rasa yang hanya bisa ku pendam.
 Hari-hari berlalu hingga akhirnya keinginan dan keberanian untuk menulis jurnal internasional terukir dibenakku, aku dan teman dekatku sepakat bahw kita akn menulis jurnal dan melakukan penelitian-penelitian ya meskipun bidang ilmu kita beda namun itulah yang justru semakin menmbah warna di riset kita. Ku kirim email pada salah satu dosenku, pak musyafa, beliau mengajak aku untuk bertemu dan berdiskusi. Dan pagi cerah itu ku luangkan waktu bertemu beliau, namun tak ku temukan di ruanganya, kesana kemari buka tutup leptop untuk melihat adakan email yang masuk namnun tak ada juga hingga akhirnya ku lihat sesosok berbatik, ya pak usyafa. Ku ayunkan langkah mendekati beliau,,” mbak wigati ya?” tanya beliau. Iya pak” jawabku tersenyum. Mari mbak masuk” pinta beliau. Kami pun berdiskusi panjang lebar(=luas) hahahhaha. Hingga pak musyafa bilang kalau beliau tadi ketemu dengan pak handoyo, membicara tentang penelitian mahasiswa jerman. Aku tanya “ itu kerjasamanya gimana seh pak? Kita hanya data data saja? Kenapa bukan mahasiswa kita saja yang penelitian kalau di bimbing kita juga bisa asalkan jangan banyak laporan” kataku “ nah itu yang di khawatirkan mbak, kita kerja samanya belum begitu jelas, pak wakil dekan tiga pak satyawan selaku pengurus dan penanggung jawab saja belum bisa menjelaskan kerjasanya itu bagaimana, takutnya nanti meneka mempublikasikan ke jurnal internalional atas nama mereka padahal  Wanagama itukan milik kita, kalau ada nama kita tidak apa-apa lah sekarang tu belum jelas perjanjianya seperti apa. Mereka sebulan bisa dapat data banyak, lah kita dah lama mengurus dan pemilik malah tidak meneliti sendiri, ya begitulah mbak kalau brbicara banyak hal ternyata banyak harus dikoreksi dan dibenahi tapi itu butuh waktu juga” kata beliau.
Ah kebencian dan kekecewaanku membara..namun apa yang bisa ku protes, kalaupun aku ngadep pak satyawan tar dikiranya sok tahu dan sok kepinteran,,,ah  luwehlah, akan ku coba menanyakan pada beliau. Sungguh semakin aku tahu banyak hal maka kekecewaan ini semakin membra juga,,kok seperti ini seh kondisi bangsaku...
Teringat pula saat ngoassin fitogeografi di tamtim tadi sore, diskusi dengan mas Adit S2.. ku ceritakan kekecewaanku dan kami saling beragumen..” sebel mas masak mereka yang publikasi..” kataku manyun..” ya iyalah gaa wog mereka yang neliti” kata mas adit. Iya seh mas tapi itukan milik kita, kita yang membangun tapi meeka yang berekplorasi”,,kataku masih kecewa ” ya berarti ahrus ada perjanjian di awal, dan memang seharusnya kita gaa yang ngurusin, pengelola wanagama yang ngatur semua, kita tu keren tapi sumber manusianya yang kurang. Kemarin aku ditawari ngurus riser diwanagama, tapi aku ngak mau karena aku pengen lulus dulu. Jane aku kie pengen temen-temen yang lulus lom dapat kerja kie ngurusin wanagama jadi kita kerjasama kita banngun wanagama,,” Kata mas adit menasehati dan memberikan ide. “ yes i think so,,,like this, it’s so good idea.”
Antara semangat dan kebingungan,,,!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar