ki

ki
hoya

Kamis, 15 Desember 2011

Ketika Nyawa Tak beRniLai



Dan ketika ini semua tak  terhenti

Sungguh manusia kini tak lagi berperikemanusiaan. Hilang akal sehatnya, tindakannya sungguh terlalu dan sering kali lebih biadab dari setan. Jadi wajar bila ada iblis ngambek kehilangan job karena manusia kini lebih ahli dari iblis lebih jahat dan cerdik.
Nyawa kini seperti tidak bernilai lagi, dapat  membunuh dengan mudahnya. Tak masalah bila nyawa banyak lalu saling bunuh hidup lagi bunuh-bunuhan lagi tapi nyawa itu cuman satu bro,,nanti mati aja belum kelar deritannya masih harus ada siksaan pertanggung jawaban atas tingkahnya.
Dunia ini makin gelap, dan sangat gelap tak karna polusi saja, namun karena aura manusia yang tingkahnya makin biadab,,manusia yang katanya makhluk beradab kini hanya kenangan,, bahkan hanya sebuah dongeng yang kenyataanya selalu ada aja yang menyangga karena dari dulu masih saja ada celah kejahatan.  hanya demi harta nyawapun jadi taruhan. Bayangkan demi lahan sawit 30 nyawa melayang, dibunuh dengan sadisnya itu baru yang terungkap belum lagi yang masih jadi misteri, luka yang tertinggal bagi keluarga pastinya sulit untuk dihilangkan. Kenapa nyawa begitu murah, sangking banyaknya manusia kah hingga nyawa itu tak lagi berharga??
Mungin saja iya, manusia yang banyak, kebutuhan banyak  mendorong untuk saling bersaing,,namun sayangnya persaingan ini tak sehat kembali ke masa lampau siapa yang menang/ kuat dialah yang paling berkuasa hanya saja bedanya sekarang kekuasaanlah yang menang, siapa punya jabatan dan kekuasaan maka dialah yang akan menguasai. Sungguh sangat disayangkan jika 30 nyawa melayang di Mesuji Lampung itu hanya karena lahan sawit, sawit ternyata tak hanya membunuh orang utan namun orang bumi juga,,manusia aja dibunuh jangankan orang utan..dan kejahatan ini dapat berlanjut hingga akhirnya membunuh manusia seluruh bumi perlahan namun pasti. Bayangkan bila ini masalah beransur-ansur tiada titik terang bahkan yang salah malah berkuasa, lahan sawit meluas menelan lahan hutan hingga seluruh bumi berisikan sawit,,maka dipastikan bumi akan terbakar, kepanasan,,taak ada lagi airr yang ada hanyalah air laut yang nantinya akan menenggelamkan dataran-dataran sawit muka bumi ini dan bila begini maka siapakah yang ada berkuasa lagi? Hanya tinggal sesal manusia yang tiada guna.

1 komentar: