ki

ki
hoya

Kamis, 15 Desember 2011

Berdemolah..




DeMo unTuk kiTa

Sibuk laporan kuliah dan lainnya hingga tak ada waktu hanya sekedar untuk menenggok dunia luar,
“ rektor,,rektor,,,rektor dimana  rektor,,”
Suara itu seketika berdengung di telingga ini,,hah ada yang lain direktorat,,,rame rek!!
Diparkiran kehutanan yang bersebelahan dengan arboretum dan gedung pusat seolah tengah terjadi adu suara antara burung dan mahasiswa yang berdemo.. tak seperti biasa yang hanya burung-burung canggak bernyanyi ria, namun kini suara itu makin kencang seakan tak ingin kalah dengan mahasiswa yang berdemo.
Ku lihat di balik semak-semak parkiran, ku keliarkan HP dan ku foto
“ It’s cool,,wow like this” kataku sendiri. Berdiri semua bulu kudu,,hah jadi kangen kek gitu, dulu semasa masih sekolah aku ingin jadi mahasiswa yang suka demo namun ternyata ru sekali, ikut laporan dan tugaslah yang menghentikan niat demoku itu.  Bagiku itu keren, dan dengan demo itulah yang baru dikatakan mahasiswa kalau sekarang udah jarang sekali dilakukan padahal dengan demo itulah indikasi mahasiswa yang kritis, tanggap akan pemasalahan nusa bangsa. Kalau sekarang  ku rasa mahasiswa makin egois, terlalu dekat dengan pemerintahan hingga tidak sadar kalau sekarang banyak yang tidak beres namun hanya diam atau karena tidak berani atau juga karena tidak perduli lagi dengan bangsa ini??
Sungguh sebagai mahasiswa aku kecewa karena kondisi bangsa yang tengah gundah gulana dan tidak jelas ini mahasiswa hanya terdiam, seharusnya kita bergerak meminta pertanggung jawaban pada para pemimpin atas kekuasaan mereka, mahasiswa yang dulu ditakuti dan dibanggakan kini tak ada lagi semuanya tertidur..
Menyenangkan sekali bila bisa ikut demo, itulah darahku, semangat memuncak dan seakan menemukan jati diri kembali. Kalau tidak karena ngejar laporan buat responsi pastilah aku sudah di tengah sana dan akulah yang akan berteriak-teriak, ah kapan ya aku bisa seperti itu,,
Cerita anak D3 demo adalah  karena merasa dianak tirikan, bayar lebih mahal tapi fasilitas biasa dan kerjaanya jadi babu ( saat diskusi kuliah gulma) dan ada lagi yang bilang karena angkatan 2009 ke bawah di eksistensikan,. Ah apapun masalahnya aku tetap kasihan salut pada mereka, ya meskipun mereka milih D3 ada konsekuensinya ngak bisa nglanjutin tapi tu semua merupakan pilihan darurat, bayangkan ketika teman-teman masih SMA membayangkan UGM, pastilah keren,,universitas terbesar dan tertua di Indonesia siapa sih yang ngak ingin masuk? Alhasil karena banyaknya peminat dan pesaing yang banyak maka mereka pun terpaksa milih D3 kalaupun suruh milih lagi mereka juga inginnya S1, dan demo itu penting menurutku meskipun bukan penyelesaian masalah namun setidaknya memberikan gertakan ke pada dunia luar akan keberadaan mereka dan aku yakin suatu saat akan ada kebijakan yang baik bagi mereka. delapan ribu mahasiswa terlantung-lantung nasibnya bukan jumlah yang sedikit itu, dengan waktu 3 tahun mereka harus menguasai bidang ilmu padahal menurutku waktu 4 tahun itu belum cukup untuk menguasai apalagi hanya 3 tahun. Ah tak tahulah, yang pasti ini ada baik buruknya.
Demo yang mereka lakukan pun tak tanggung-tanggung sampai ada yang menginap di gedung pusat mendirikan tenda dan melakukan segala aktivitas disana, memakai baju hitam dan berikat kepala merah. Bagi beberapa orang itu bagus tapi harus lihat sikon juga, bayangkan ada tamu ke gedung pusat bagaimana tangapanya ada baju dijemur ada ini itu berantakan. Iya juga sih tapi andaikan aku yang jadi tamu justru aku bangga akan perjuangan mereka, itulah mahasiswa. Entah aku yang anarkis atau apa yang pasti aku senang melihat aksi mereka seperti itu, bukan hanya mahasiswa yang bingung dan pusing akan laporan tapi mahasiswa yang kritis dan tanggaplah sebenarnya yang diperlukan bangsa ini!!
Seharusnya demo tak hanya saat mengingat nasib mereka saja, namun berdemo untuk nasib seluruh rakyat ini. bayangkan saja seluruh mahasiswa indonesia berdemo pastilah tidak akan dipandang setengah mata, pasti akan jadi masalah besar dan akan segera ada tindakan. Ingat jaman reformasi, siapa yang menjadi agen perubahan?
Pemuda dan mahasiswa!!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar