ki

ki
hoya

Minggu, 15 Januari 2012

Kemiskinan Indonesia Menurun


Kemiskinan Indonesia Menurun
(Menurun ke Anak Cucu)


Suatu ketika di suatu ruang tampak anak manusia tengah sibuk menatap TV yang penuh semutnya dilayar, sementara tangan mereka sibuk dengan buah dalam plastik,
“Aneh, ya aneh memang. Mustinya kita bersyukur karena kita masih diberi hati” kataku sambil mengigit rambutan yang sulit sekali dikupas. “memang mereka nggak punya hati??ya tetap punya to..” kata fian membela...”punya seh punya tapi nggak digunakan” kataku tak terima dengan tingkah para artis indonesia itu. Bayangkan saja artis-artis itu membeli tas dengan harga ratusan juta, minimal 130 juta dan ada pula yang sampai milyaran hanya gara-gara tu tas langkah dan milik david beckham..ah tetap saja nggak jelas itu. Ironis memang dibalik kondisi negara yang tengah dirundung masalah tiada henti mereka masih sempatnya menghamburkan uang. “fine-fine aja seh,orang uang mereka sendiri dan kalaupun tidak juga urusan mereka jika harus berhutang. Tapi aku masih tidak terima dengan semua ini yan” kataku geleng-geleng kepala. “lah trus kalau tidak terima kamu mau ngapain? Mau demo? Katanya pengen ikut demo sidang sandal jepit aja belum keturutan malah mau demo artis. Kamu belum gerasain jadi artis seh wig yang banyak duit sampai bingung mau buat apa duitnya” kata fian sambil menyunyu. “ah ogah aku jadi artis, tar banyak yang ngfans,,hahahhaaa. Kalaupun kaya aku tetap akan pedulikan bangsa ini, rakyat ini, hem apapun yang terjadi. Masalah sekarang kondisinya beda yan, kalau kita tahu jeritan orang kecil, kita tahu susahnya mencari makan, kita tahu cukup banyak hal karena kita pun juga merasakan,,lah mereka?? Ah nggak merasakan kalaupun mereka merasa dan memberi biasanya itu hanya untuk popularitas saja”.
            HP ku berdering, ku lari kekamar. Beberapa menit kemudian aku kembali, “eh sampai mana?? Ayo lanjutin kamu mau mbela meraka dengan apa?” kataku menantang fian yang sukanya mbela orang-orang di TV. “ya namanya manusia wig, beda-bedalah sifatnya mungkin dengan tas yang mahal mereka lebih merasakan puas, hidup tenang dan mereka pastinya lebih PD dengan tas yang mahal” katanya mencob memahami. “ah tenang apanya,, makin sombong iya. Justru mereka nggak akan tenang kan mereka mikirin tasnya kalo rusak gimana, nanti kotor dan lainya kamu dengar sendiri to kalau mereka sampai milih tas daripada pasangannya, dan lagi yang buat aku tidak terima adalah bahan yang digunakan..buaya, jerapah, kijang, ular dan binatang lainnya. Aku sih fine ya memang alam ada diciptakan untuk manusia tapi kalau tu tas mahal bgt dan pada tertari bisnis bisa terancam tu hewan. Okeylah kalau mereka mengembangkan sendiri tapi aku rasa mustahil. Aku berharapnya tu kulit-kulit bisa idup lagi biar nerkam yang bawa tas”.
            Begitu percakapan anak manusia disiang itu, entah kenapa aku selalu berontak tak suka. Ada isu katanya angka kemiskinan indonesia menurun,,kata siapa??apa buktinya?? Aku tak percaya akan data-data yang ada, data itu bisa dimanipulasi bisa dipermainkan. Yang aku lihat adalah fakta dan bukti yang ada, masih banyak dan sangat banyak ku temukan disepanjang jalan, tempat, waktu dan aku tak tahu lagi yang pasti masih ku temukan anak jalanan, pengamen, pengangguran dan masih banyak lainnya. Pernah suatu ketika ku lihat seorang laki-laki mengais sampah untuk dimakan. Sering kali juga ketika aku berkelana, sering ku jumpai orang-orang bekerja berat namun upah sangat rendah dan menurutku ada yang tak layak untuk dijadikan upah tapi apa boleh buat.
            Bila saja penduduk bangsa ini banyak yang demikian maka bagaimana nasib anak mereka, untuk mencari makan saja susah apalagi sekolah dan jaman sekarang mana bisa kerja enak tanpa pendidikan tinggi, pendidikan tinggi saja adakalanya tak bisa kerja. Persaingan akan semakin ketat bila tak ada kemampuan untuk bersaing maka kehidupan mereka akan seperti itu terus, tak ada kemajuan hingga menurun ke anak cucu. Ku rasa yang namanya masalah kemiskinan memang sulit untuk diselesaikan boro-boro menyelesaikan mengurangi itu saja udah bagus, tapi gini bayangkan penduduk bangsa ini yang amat banyak, beranak pinak selalu sementara jumlah lapangan kerja sangat sedikit, belum lagi lapangan kerja yang berupa pabrik yang adakalanya pasang surut permintaanya dan sering merumahkan pekerjanya. Pengangguran jadinya, buruh maupun pekerja lain saja yang sudah menjadi pekerja tetap disuatu perusahaan kadang harus berpikir lain untuk investasinya dimasa tua nanti, bila mereka sudah tua pasti tidak akan dipekerjakan lagi sehingga tidak mendapat pemasukan karena tak kerja sehingga mereka harus memikirkan usaha apa yang bisa menghidupi masa tua dan memenuhi kebutuhan anak mereka.
            Ada dan mungkin sangat banyak yang menghamburkan uang, membelanjakan dan menggunakan uang untuk suatu barang yang ku nilai tak perlu, sementara disisi alin masih banyak yang sangat amat membutuhkan. Hem memang ini semua kadang tidak adil, inilah ujian hidup,,,tak haya yang miskin saja namun yang kaya itu lebih diuji..
            Ku sangat berharap masing banyak yang memilik hati yang dipergunakan dengan benar dan memiliki rasa iba yang besar terhadap masalah kemiskinan rakyat bangsa ini yang kemudian tak hanya diam namun turut serta dalam menanganinya, kerahkan pikiran tenaga dan segenap harta yag ada untuk rakyat dengan tulus tanpa ada campur tangan politik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar