ki

ki
hoya

Senin, 06 Februari 2012

Audisi Indonesian Idol??



Audisi Indonesian Idol berubah jadi Audisi Dorong Motor

Juri Indonesian idol berkata.
Handoko       : Wiga suara kamu itu bagus, sangat bagus diterapkan untuk menghibur anak2 kecil.
Pandu           : Wiga, suara kamu merdu sekali sampai menggetarkan dinding2 ruang audisi. Kamu lebih cocok penelitian bukan menyanyi...
hahahaha tu tadi sms dr pandu jam 07.05 tepat tanggal 14 januari 2012.
Ya hari ini hari yang sangat dinanti kita-kita Pertiwi 3,,seperti biasa selalu heboh kos ini bila wiga bertingkah.  Banyak yang berubah dari pertiwi 3 sejak kehadiran wiga, menjadi rame kosnya. Kali ini si bebek ndut ini nak ikut Indonesian Idol, jauh hari rame sekali pertiwi, semuanya sibuk nyanyi dan mengajari wiga nyanyi. Bukan hanya wiga saja yang ikut tapi juga pianologi,,tapi kalau dia mah udah lumayan nyanyinya, konser sejak lahir,,(owek,,owek) hahhahahaaa.
Hari itu adalah hariku, tak ada yang bisa mengganggu gugat termasuk penelitian di Nglanggeran, sebenarnya kasihan pada geng unyu-unyu, mereka slalu menggangguku tapi tlah lama ku tegaskan bahwa hari ini tak ada seorangpun dapat mengambil jadwalku..
Pagi itu dengan semangat 45,,Dua sosok wanita cantik tengah berbincang ria dikamar no 54, canda tawa slalu terdengar,,sedangkan penghuni kos satu persatu berhamburan keluar, dengan meninggalkan kata pendukung kegejean kami, ehm buka ingin terkenal atau yang lainnya tapi kita hanya ingin uji nyali, uji seberapa besar keberanian kita,,nyanyi di hadapan agnes mah bagiku biasa aja paling komentarnya ntar suaraku cempreng, dan kalaupun agnes pusing dengerin aku disuruh berhenti dan dimasukkan final, huah anak hutan bisa lolos,,,maka semua penghuni hutan akan menjadi raamai menyiapkan sejuta sms untuk mendukungku,,(hahahahaha dunia khayal kambuh).
 Lain halnya pianologi yang ikut ini hanya untuk bertemu agnes, yang ngfansnya minta ampun. Tiap hari yang tak akan terlewatkan untuk dia lakukan adalah melihat foto orang yang dia sukai sambil menyanyi lagunya agnes, ah pancen geje tenan kuwi bocah, kalau ketemu orang yang dia suka nggak berani ngomong, Cuma diam dan diam-diam mengawasi pujaan hatinya,,(hahahahaa mesakke)
Seperti biasa, keributan selalu terjadi,,rebutan kamar mandi. Tapi tak separah hari biasanya hari ini pianologi sedikit mengalah takut mukanya jadi kesel duluan sebelum ketemu bintang idolanya. Beberapa jam berlalu, penghuni kos yang tersisapun sejenak tidak berkedip.. Semut, cacing, cicak, nyamuk, dan penghuni lainnya tertuju pada dua sosok makhluk yang keluar dari pintu kamar,,rupanya wiga dan pianologi tlah siap. Lain dengan hari biasa, kali ini mereka tampil feminim, lumayan cantik, hahahhaaa. Pianologi pun memberanikan diri memakai sepatu barunya, hak tinggi. Kalau wiga mah ogah, malah nggak bisa jalan kalau pakai tu sepatu.
Sebelum ke parkiran aku memakai sleyer, ku pakai jas hujan yang mirip jaket, helm pun ku pakai sekalian. Ku tak ingin makhluk di luar melihatku, untuk pianologi mah PD ajatak seribet aku, asal keluar. Ku keluarkan motor,,,dan....
“ huah sial..” kataku mulai jenggkel,
“ sini gantian,,” kata pianologi semangat..
“ah sepertinya businya minta ganti ni, ngak ada gesekan sama sekali..”kataku mengamati bagian bawah motor,
Pak kos pun datang membantu, sekian lama berbincang dan mencoba menghidupkan namun tak nampak ada hasil, kesal dalam hati mulai menghantui,,,
“Andai saja ada kuncinya pasti sudah ku pasang pian, aku ada busi ngak dipakai tu,,” kataku,,
“saya juga ngak bawa kuncie mbak” kata pak kos pasrah.
Hanya tawa tiada henti yang kita lakukan, “hahahhaa terancam gagal ketemu agnes ne” kata pianologi melirikku, “ ah bete,,” kataku sambil menirukan logat yang biasanya pianologi ucapkan lalu kitapun ketawa.
“pian laper ne, maem aja yok..”ajakku,
“ngak ah ntar ngak cantik lagi”katanya manyun,
“ah luweh, ntar dandan lagi wes, lah wong motornya juga ngak mau idup,,gara-gara tadi malah kamu ujan-ujanin,kena banjir mesti” kataku agak menyalahkan,
“ah memang lama ngak penah ganti og, kemarin pas ganti ban aja wes diingeti bapaknya businya agak ngak beres tapi aku ngak bawa uang banyak jadi tak diemin aja” katanya membela dan kitapun beranjak pergi..
Selesai makanpun kita berdebat cari bengkel, “wig panggil temenmu aja” kata piano yang males ke bengkel,,”nggak ah, malu aku,,tar diejekin tumben bisa dandan,,”kataku nggak setuju, perdebatan panjang itu masih berlangsung,,ku ajak dia bersepeda dulu cari bengkel, nggak maulah aku suruh dorong motor cari bengkel yang ngak tahu mau dimana. Puter-puter pogung akhirnya kita menemukan bengkel yang kira-kira dekat.
Rencana ikut audisi Indonesian idolpun berganti menjadi audisi dorong motor,,,
Ah sial, kesal dibuatnya hari ini dan setelah hidup waktu telah menunjukkan tengah hari. Kamipun beralih tujuan tak lagi  melanjutkan audisi idol yang ngak jelas dan impian pian ketemu agnes tapi pindah jalur audisi tidur, tak peduli akan lagu yang telah kami persiapkan bahkan kami telah melupakannya jauh-jauh. Menjatuhkan ingatan itu disepanjang jalan ketika dorong motor.
Pianologi membanting kunci revo merah itu, Ku hidupkan kipas angin dan kitapun tertidur, aku teringat pada geng unyu-unyu, kasihan mereka tapi kalau mereka tahu cerita ini pasti mereka akan menertawakanku.
Thanks to pak dukuh yang memberikan rambutan untukku, thanks to ratu kecantikan dan tuan prabu yang telah menghantarkan pelangi Ngelanggeran, maap tak ikut buat littertrap hari itu.
Hutanku sepertinya enggan ku tinggalkan, takut kalau aku lolos dan meninggalkan rimba raya. Tenang aku hanya uji nyali aja kok.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar