Ada
yang lain dan unik ketika teman-teman berkunjung ke Petak 16 Hutan Pendidikan
Wanagama. Tepatnya di seberang Kali Oyo akan terlihat sebuah gubuk yang
dikelilingi jaring. Ketika melihat lebih dekat maka akan terlihat 4 ekor ayam
betina kampung dan seekor ayam jantan
hutan. Ada pula beberapa telur yang sekilas tidak nampak aneh, karena sama saja
dengan telur ayam kampung lainnya padahal telur ini merupakan telur perkawinan
ayam hutan jantan dan ayam betina kampung. Anakan yang menetas bernama ayam
bekisar, ayam sangat mahal harganya karena memiliki keunikan yaitu berupa suara
berkokokseperti tertawa dan sangat panjang. Harga dari ayam ini tidak pernah
turun alias selalu naik, hal ini
dikarenakan ayam bekisar ini bila kawin anaknya buka bekisar lagi dan ayam
bekisar betina bersifat mandul jadi ayam ini hanya dihasilkan dari pejantan
ayam hutan dan betina kampung.
Sesuatu
yang tidak mudah untuk dapat menjadikan ayam hutan jantan dan ayam betina
kampung kawin. Ayam jantan hutan
sangatlah pemalu, selain itu ayam jantan ini sangat rentan penyakit sedangkan
ayam betina kampung sangat jorok oleh sebab itu banyak ayam jantan hutan akan
mati setelah beberapa kali kawin. Nilai tambahnya lagi adalah ayam jantan hutan
sangat sulit dijinakkan, anak ini memilih mati daripada tertangkap. Kepekaan
ayam hutan sangat tinggi dan sangat lincah.
Adanya
ayam-ayam yang ditengah hutan tersebut bukanlah karena tidak disengaja, tak
lain hasil kegiatan mahasiswa yang aktif dan kreatif, mahasiswa-mahasiswa tersebut adalah;
Muhammad
Rifki Adityawan 10/302725/KT/06826(Ketua/2010)
Wigatiningsih 09/281528/KT/06428 (Anggota / 2009)
Aprilia
Widayani 09/286544/KT/06618(Anggota /
2009)
Denny
Andre Trimianto 10/301161/KT/06742(Anggota
/ 2010)
Wahyu
Mulya Atmaja 11/318687/KT/07012(Anggota / 2011)
Dengan judul, “Ayam
BB +” : Program Budidaya Ayam Bekisar Banaran Unggul sebagai Optimalisasi
Potensi Ayam Hutan dalam Upaya Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan Pendidikan
Wanagama I di Desa Banaran, Playen,
Gunung Kidul
Mahasiswa tersebut mengikuti program
kreatifitas mahasiswa dan proposalnya didanai, proposal ini awalnya di bimbing
oleh Pak Priyono salah satu dosen Agroforestry di Fakultas Kehutanan namun
karena beliau saat dimintai tanda tangga sedang keluar kota maka digantikan
oleh Pak Budiadi. Program ini dimaksudkan untuk merubah mainset masyarakat agar
tidak terpacu pada hasil hutan kayu namun bisa memanfaatkan hasil lainnya
sehingga dengan program ini kesejahteraan masyarakat dapat meningkat. Nantinya
bila program ini berhasil ayam ini akan menjadi oleh-oleh khas dari Wanagama
bagi tamu-tamu yang berkunjung. Program ini bukanlah yang pertama kalinya namun
dulunya telah ada madu hutan yang harganya juga cukup mahal.
Berita akan ayam Bekisar ini juga telah sampai
pada Mentri Kehutanan Pak Zulkifli Hasan. Beliau sangat mengapresiasi program
ini, dan nantinya bila akan dilakukan pelepasan ayam di Wanagama lagi dan bila
berhasil maka anakannya akan diberi nama Pak Zulkifl Hasan.
Di
tengah sibuknya anak-anak ini mereka tetap semangat melakukan dan senang
setiasa mendampingi warga menjalankan program ayam, secara otomatis softskill
akan bertambah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar